BelajarInggris.Net 486x60

Rabu, 30 Januari 2013

Biografi Sang Pendiri Alfamart ( Djoko Susanto )


Profil Bos Pengusaha Alfamart




















Sobat zone-klik, siapa yang gak kenal Alfa Mart, Minimarket yang Menjamur bak kacang goreng di indonesia ini, bahkan sampai ke seluruh pelosok desa, Luar biasa bukan, Bahkan Majalah Forbes pun menetapkan Kekayaannya Bos Pendiri Alfamart ini melebihi dari Aburizal Bakrie. Beliau adalah Djoko Susanto yang memiliki Perusahaan PT Sumber Alfaria Srijaya ini telah menempati urutan ke 25 orang terkaya berdasarkan majalah Forbes tahun 2011 lalu dengan kekayaan 1,040 miliar Dollar As atau sekitar 9,36 Trilyun Rupiah. Sedangkan Aburizal Bakrie menempati urutan ke ke 30 dengan total kekayaan sekitar 8,01 trilun Rupiah.

Dengan hasil yang seperti itu,memang layak Djoko Susanto menjadi salah satu acuan dalam mengembangkan bisnis dan juga memberikan motivasi kepada siapa saja yang inging menjadi pengusaha. Djoko Susanto yang di latarbelakangi dengan sebagai penjual atau mengawali karirnya dengan toko kelontong dengan ukuran 560 meter persegi bernama Sumber Bahagia (sumber kebahagiaan) di Pasar Arjuna, Jakarta,


Berikut Profil Lengkap dari Profil Bos Pengusaha Alfamart, Djoko Susanto

Di tangannya, Jaringan Alfamart menggurita dengan Ribuan gerai. Jejak gemilangnya juga terekam di Indomaret. Jangan heran, ia kerap disebut sebagai sosok di balik sukses kedua minimarket itu. 

Apa jurus ampuh yang dimilikinya ? Menyebut nama Chief Operating Officer PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT), Pudjianto, orang pun, terutama kalangan eksekutif dan pentolan bisnis ritel nasional akan mengacungkan jempol padanya.

Maklum, Pria kelahiran Gombong, Jawa Tengah, tanggal 4 Mei 1954, ini dikenal sebagai sosok di balik keberhasilan Indomaret dan Alfamart. Berkat konsep yang dibesutnya, kedua minimarket ini terus menggelinding ke berbagai pelosok kota. Setelah sukses membesarkan Indomaret, di tangannya, Alfamart juga terus mengepakkan sayapnya. 

Saat dipinang Djoko Susanto, pemilik Alfamart, pada 2001, gerai Alfamart baru 34. Pada akhir 2001, jumlah gerai menjadi 145. Setahun kemudian, jumlah gerai membengkak menjadi 350. Tak hanya dari sisi kuantitas, dari sisi ekuitas merek, Alfamart juga tercatat sebagai minimarket nomor satu menurut data AC Nielsen. Strategi dan jurus apakah yang dilakukan Pudjianto? Diakuinya, dibutuhkan waktu hingga satu tahun untuk mendesain konsep Alfamart. “Perusahaan mengharapkan saya bisa membawa Alfamart menjadi nomor satu dari jumlah unit dan keuntungan,” katanya. Untuk memperbanyak gerai, menurutnya, ada beberapa pertimbangan. Dalam hal potensi lokasi, misalnya, persyaratan yang paling simpel : harus dihuni sekitar 2.000 kepala keluarga, lalu lintasnya harus dilalui angkutan umum, aman, dan dilewati jaringan komunikasi. “Kalau dari hitungan bisnis menguntungkan, kami berani buka outlet,” katanya. 

Menurut Pudji, dalam mengelola minimarket, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain lokasi : 

  • Segmentasi
  • Pemilihan produk
  • Pricing
  • Promosi
  • komunikasi dan inovasi. Untuk inovasi, Alfamart memang selangkah lebih maju. 
Semoga menjadi inspirasi buat sobat zone-klik


0 Comments
Komentar

0 komentar:

Posting Komentar

Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com